Selasa, 23 Desember 2014

Cerpen Etika Profesi

Pada suatu sore yang gerimis dan jalanan yang basah, saya melintas di jalan akses UI menuju arah Pasar Minggu dengan menggunakan sepeda motor. Di tengah perjalanan ban motor saya ternyata bocor dan terpaksa saya harus mencari tukang tambal ban terdekat dengan kondisi rintik-rintik hujan yang turun pada saat itu.
Kurang lebih 30m saya mendorong motor le tempat tambal ban, disaat sampai di tempat tambal ban ternyata tidak ada yang jaga alias tidak ada orang.Saya memutuskan untuk menunggu tukang tambal ban itu kembali sambil duduk di kursi yang tidak berpenghuni sambil menghisap sebatang rokok. Lalu setelah menunggu saya dihampiri oleh seorang ibu yang menanyakan kepada saya, "kenapa motornya dek"?? tanya ibu itu. Sontak saya menjawab pertanyaan ibu tersebut "ini mau nambal ban motor saya bu". Namun tak disangka ternyata yang menjadi tukang tambal bannya adalah ibu itu.
Dengan kondisi setengah kaget saya memperhatikan jari-jari manis ibu itu sedang menggunkan kunci-kunci untuk membongkar ban sepeda motor saya. Disitu saya merenungkan dan kagum dengan apa yang ibu itu kerjakan, seorang ibu mau bekerja apa saja untuk mencari rezeki yang halal tanpa harus malu dengan profesinya yang ia keluti dan tanpat harus mengemis-ngemis kepada orang lain untuk mendapatkan uang.
Setelah selesai ibu itu menambalkan ban saya yang bocor, saya langsung memberikan uang dan meninggalkan tempat itu. Selama di perjalanan saya masih merenungkan ibu itu, bahwa ibu itu telah memberikan pelajaran berharga kepada saya.
Semoga Ibu itu mendapatkan rejeki yang berlipat dari Allah SWT atas usahanya selama ini. Amin.....


Tidak ada komentar:

Posting Komentar