Sabtu, 07 Juli 2012

DKI JAKARTA


Ditulis pada tanggal 22 Juni 2012
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Hari ini, hari yang bertepatan pada tanggal 22 Juni 2012 kota Jakarta telah memasuki usia yang ke-485 tahun. Saya ingin menuliskan harapan dan doa saya untuk kota kelahiran saya, kota yang sangat saya cintai dan banggakan yaitu DKI JAKARTA. Sebelum saya menuliskan harapan dan doa saya ingin mengucapkan ‘selamat ulang tahun untuk kota DKI JAKARTA’.

Di usia yang sudah menginjak 485 tahun ini saya sebagai orang Jakarta mempunyai harapan yang mungkin pasti sama oleh sebagian warga Jakarta lainnya. Saya mempunyai harapan terhadap kota Jakarta agar bisa lebih maju lagi dari tahun-tahun sebelumnya dan bisa memperbaiki masalah-masalah yang ada di kota ini. Tentu kita tau tentang permasalahan yang ada di kota metropolitan ini, dari masalah kemacetan, banjir, kepadatan penduduk, dan masih banyak lagi.

Kemacetan Jakarta
Kemacetan di kota ini sudah bisa dibilang parah, hampir semua jalan di Jakarta mengalami kemacetan. Dari pagi hingga malam kemacetan di Jakarta selalu mewarnai kehidupan warga Jakarta. Bahkan di perkirakan pada tahun 2014 Jakarta akan mengalami kemacetan total.  Bahkan disebutkan pada tahun 2014 nanti jika kita keluar rumah kita sudah mengalami kemacetan.
Kemacetan ini menurut saya karena membeludaknya kendaraan roda 2 maupun roda 4 yang ada di Jakarta. Membeludaknya kendaraan ini merupakan efek dari gampangnya atau mudahnya masyarakat untuk mengambil atua membeli kendaraan. Contohnya, dengan uang 200ribu saja sebagai uang DP kita sudah bisa membawa pulang 1 kendaraan roda 2. Kalau menurut saya untuk mengurangi kemacetan sebaiknya pemerintah harus berani untuk menyuruh perusahaan yang terkait dengan kendaraan agar menaikan uang DP pembelian kendaraan dengan tujuan agar tidak membludaknya kendaraan. Selain itu pemerintah juga harus membatasi usia kendaraan yang layak untuk beredar di jalan-jalan.

Banjir
Banjir juga menjadi masalah di kota metropolitan ini. Banjir merupakan kejadian yang sudah biasa di alami oleh warga Jakarta,khususnya warga yang bermukim di bantaran sungai. Setiap kali hujan turun maka air akan menggenangi  di berbagai ruas jalan. Banjir terjadi karena kurangnya resapan air, penyempitan sungai, dan karena faktor manusianya yang tidak peduli dengan lingkungan dengan membuang sampah sembarangan dan membuang sampah ke aliran sungai.
 Ketika banjir datang menghampiri Jakarta tak jarang warga selalu menyalahkan pemerintah dan meminta pertanggung jawaban dari pemerintah. Saya yang juga berstatus sebagai warga Jakarta kurang setuju dengan mereka yang selalu menyalahkan masalah banjir ke pemerintah, kenapa saya tidak setuju karena salah satu yang menyebabkan banjir di Jakarta adalah segelintir orang-orang yang tinggal di Jakarta. Dari hal yang sangat sederhana saja seperti tidak membuang sampah sembarangan kita bisa mengantisipasi dan mencegah banjir di Jakarta. Jadi mulailah dari diri kita sendiri untuk merubah kota ini jauh lebih baik lagi.

Kepadatan penduduk
Kepadatan penduduk di Jakarta juga menjadi masalah di kota yang identik dengan MONASnya ini. Semua orang ingin sekali datang dan tinggal di ibu kota ini namun keterbatasan lahan yang tidak seimbang dengan jumlah penduduk yang ada di Jakarta tidaklah seimbang sehingga menimbulkan kepadatan penduduk. Bisa kita ketahui jika waktu Idul Fitri telah berakhir maka banyak sekali orang-orang yang berasal dari luar Jakarta yang datang ke Jakarta untuk mencari pekerjaan di ibu kota ini.

Saya sebagai salah satu putra Jakarta berharap sekali agar permasalahan-permasalahan tersebut bisa teratasi sehingga Jakarta menjadi kota yang terkenal dengan kebaikannya,keindahannya,kenyamanannya bukan terkenal dengan kejelekannya seperti yang sudah saya tuliskan di atas dan tetap lestarikan budaya-budaya yang berasal dari Jakarta. Dan pesan saya untuk anda semua, meskipun kalian bukan berasal dari Jakarta tetap cintailah dan jagalah kota Jakarta ini karena biarpun bukan berasal dari Jakarta tapi kalian adalah salah satu bagian dari Jakarta. Terima kasih

MAJU TERUS KOTA KEBANGGAANKU, JAKARTA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar