Ditulis pada tanggal 22 Juni 2012
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Hari ini, hari yang bertepatan pada tanggal 22 Juni 2012
kota Jakarta telah memasuki usia yang ke-485 tahun. Saya ingin menuliskan
harapan dan doa saya untuk kota kelahiran saya, kota yang sangat saya cintai
dan banggakan yaitu DKI JAKARTA. Sebelum saya menuliskan harapan dan doa saya
ingin mengucapkan ‘selamat ulang tahun untuk kota DKI JAKARTA’.
Di usia yang sudah menginjak 485 tahun ini saya sebagai
orang Jakarta mempunyai harapan yang mungkin pasti sama oleh sebagian warga
Jakarta lainnya. Saya mempunyai harapan terhadap kota Jakarta agar bisa lebih
maju lagi dari tahun-tahun sebelumnya dan bisa memperbaiki masalah-masalah yang
ada di kota ini. Tentu kita tau tentang permasalahan yang ada di kota
metropolitan ini, dari masalah kemacetan, banjir, kepadatan penduduk, dan masih
banyak lagi.
Kemacetan Jakarta
Kemacetan di kota ini sudah bisa dibilang parah, hampir
semua jalan di Jakarta mengalami kemacetan. Dari pagi hingga malam kemacetan di
Jakarta selalu mewarnai kehidupan warga Jakarta. Bahkan di perkirakan pada
tahun 2014 Jakarta akan mengalami kemacetan total. Bahkan disebutkan pada tahun 2014 nanti jika
kita keluar rumah kita sudah mengalami kemacetan.
Kemacetan ini menurut saya karena membeludaknya kendaraan
roda 2 maupun roda 4 yang ada di Jakarta. Membeludaknya kendaraan ini merupakan
efek dari gampangnya atau mudahnya masyarakat untuk mengambil atua membeli
kendaraan. Contohnya, dengan uang 200ribu saja sebagai uang DP kita sudah bisa
membawa pulang 1 kendaraan roda 2. Kalau menurut saya untuk mengurangi kemacetan
sebaiknya pemerintah harus berani untuk menyuruh perusahaan yang terkait dengan
kendaraan agar menaikan uang DP pembelian kendaraan dengan tujuan agar tidak
membludaknya kendaraan. Selain itu pemerintah juga harus membatasi usia
kendaraan yang layak untuk beredar di jalan-jalan.
Banjir
Banjir juga menjadi masalah di kota metropolitan ini.
Banjir merupakan kejadian yang sudah biasa di alami oleh warga
Jakarta,khususnya warga yang bermukim di bantaran sungai. Setiap kali hujan
turun maka air akan menggenangi di
berbagai ruas jalan. Banjir terjadi karena kurangnya resapan air, penyempitan
sungai, dan karena faktor manusianya yang tidak peduli dengan lingkungan dengan
membuang sampah sembarangan dan membuang sampah ke aliran sungai.
Ketika banjir
datang menghampiri Jakarta tak jarang warga selalu menyalahkan pemerintah dan
meminta pertanggung jawaban dari pemerintah. Saya yang juga berstatus sebagai
warga Jakarta kurang setuju dengan mereka yang selalu menyalahkan masalah
banjir ke pemerintah, kenapa saya tidak setuju karena salah satu yang
menyebabkan banjir di Jakarta adalah segelintir orang-orang yang tinggal di
Jakarta. Dari hal yang sangat sederhana saja seperti tidak membuang sampah
sembarangan kita bisa mengantisipasi dan mencegah banjir di Jakarta. Jadi
mulailah dari diri kita sendiri untuk merubah kota ini jauh lebih baik lagi.
Kepadatan penduduk
Kepadatan penduduk di Jakarta juga menjadi masalah di
kota yang identik dengan MONASnya ini. Semua orang ingin sekali datang dan
tinggal di ibu kota ini namun keterbatasan lahan yang tidak seimbang dengan
jumlah penduduk yang ada di Jakarta tidaklah seimbang sehingga menimbulkan
kepadatan penduduk. Bisa kita ketahui jika waktu Idul Fitri telah berakhir maka
banyak sekali orang-orang yang berasal dari luar Jakarta yang datang ke Jakarta
untuk mencari pekerjaan di ibu kota ini.
Saya sebagai salah satu putra Jakarta berharap sekali
agar permasalahan-permasalahan tersebut bisa teratasi sehingga Jakarta menjadi
kota yang terkenal dengan kebaikannya,keindahannya,kenyamanannya bukan terkenal
dengan kejelekannya seperti yang sudah saya tuliskan di atas dan tetap
lestarikan budaya-budaya yang berasal dari Jakarta. Dan pesan saya untuk anda
semua, meskipun kalian bukan berasal dari Jakarta tetap cintailah dan jagalah
kota Jakarta ini karena biarpun bukan berasal dari Jakarta tapi kalian adalah
salah satu bagian dari Jakarta. Terima kasih
MAJU TERUS KOTA KEBANGGAANKU, JAKARTA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar